TEKNAF (Arrahmah.com) – Penjaga perbatasan Bangladesh (BGB) untuk ke sekian kalinya tak berbelas kasih kepada para pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Arakan, Myanmar (Burma) untuk menyelamatkan nyawa mereka dari pembunuhan, pemerkosaan, penangkapan oleh etnis Buddha Arakan didukung pasukan ‘keamanan’ serta pemerintah lokal. Sedang rumah-rumah mereka telah hancur dibakar.
Bukannya melindungi, namun ribuan pengungsi yang datang ke negeri yang terdekat dengan Arakan itu dengan menggunakan perahu atau kapal-kapal kecil telah diusir oleh BGB, bahkan juga banyak diantara pengungsi yang ditangkap dan dihukum oleh BGB, seperti dijemur di atas pasir di bawah terik matahari yang panas.
Pada hari Senin (18/6/2012), Kaladan News melaporkan bahwa BGB telah menangkap kembali 104 pengungsi Rohingya yang menyeberang dengan perahu-perahu kecil, setiap perahunya bermuatan 10-15 orang.
Warga Rohingya itu, yang kebanyakan pemuda, melarikan diri karena ketakutan ditangkap oleh pasukan ‘keamanan’ gabungan Burma, Nasaka dan tentara yang mengadakan pertemuan di setiap desa Muslim Rohingya dimana warga Muslim ditangkap dan ditahan di markas Nasaka. Kebanyakan yang ditangkap adalah pria dewasa, pemuda dan anak-anak, sementara para wanita tinggal di rumah mereka tanpa penjagaan dari orang laki-laki, sehingga memungkinkan tentara leluasa untuk menodai kehormatan para gadis Rohingya. Banyak dari pemuda yang ditangkap kemudian disiksa dan difitnah sebagai teroris yang melakukan kekerasan terhadap etnis Buddha Arakan dengan diambil gambarnya setelah dilengkapi dengan senjata berat. (siraaj/arrahmah.com)