TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Kementrian Kesehatan Palestina telah mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa 101 warga Palestina telah dibunuh dalam serangan oleh pasukan pendudukan “Israel” di Tepi Barat yang diduduki, juga di Yerusalem dan Jalur Gaza pada periode antara 1 Oktober hingga 26 November 2015. 17 warga “Israel” tewas dalam periode waktu yang sama, lansir IMEMC pada Kamis (26/11/2015).
Selain 101 korban tewas, 12.000 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka dalam serangkaian serangan oleh tentara Zionis “Israel”.
Korban terakhir dalam serangan brutal “Israel” adalah seorang pria Palestina berusia 51 tahun yang ditembak mati oleh pasukan pendudukan “Israel” pada Kamis (26/11) di pos militer Za’ara, selatan kota Nablus, Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tentara menembak Samer Hasan Saresi (51) dan membiarkannya mati karena kehabisan darah. Petugas medis “Israel” dipanggil ke tempat kejadian, namun hanya berdiri di kejauhan tanpa memberikan pertolongan medis untuk menyelamatkan nyawa Samer, lanjut laporan IMEMC.
Tentara Zionis seperti biasa mengklaim bahwa Samer berupaya untuk “menusuk” tentara “Israel” sebelum ia ditembak dan terluka serius.
Klaim oleh tentara Zionis mengatakan bahwa pria tersebut berlari menuju arah tentara sambil membawa pisau. Namun saksi mata menantang klaim tersebut dan mengatakan bahwa tidak mungkin pria berusia 51 tahun berlari ke arah tentara sambil memamerkan pisau, sebuah kemustahilan.
Setelah peristiwa tersebut, tentara Zionis mendirikan hambatan di kedua arah, mencegah warga Palesina memasuki atau meninggalkan Nablus, sementara puluhan tentara tambahan dikerahkan di daerah itu. (haninmazaya/arrahmah.com)