MOSKOW (Arrahmah.com) – Sekitar 100 prajurit militer dari Tentara Pembebasan Rakyat Cina yang akan mempertahankan rangkaian sistem rudal S-400 resimen kedua telah menyelesaikan kursus pelatihan di Rusia untuk menggunakan sistem dan kembali ke Cina, seorang diplomat militer mengatakan kepada TASS pada Rabu (31/7/2019).
“Sekitar 100 prajurit militer dari Tentara Pembebasan Rakyat China yang akan mempertahankan set resimen S-400 kedua, menyelesaikan kursus pelatihan untuk menggunakan sistem S-400 pada Juli dan kembali ke negara asal mereka,” kata sumber itu, menambahkan bahwa pelatihan telah diluncurkan pada Maret 2019.
Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Militer-Teknis menolak mengomentari informasi tersebut.
Seorang diplomat militer lain mengatakan kepada TASS pada 24 Juli bahwa Rusia telah melancarkan operasi untuk mengirimkan set rudal S-400 resimen kedua ke Cina melalui laut. Setidaknya tiga kapal direncanakan terlibat dalam operasi.
Cina adalah negara pertama yang membeli sistem S-400. Moskow dan Beijing mengeluarkan kontrak untuk pengiriman dua set resimen S-400 pada tahun 2014. Set pertama dikirim ke Cina pada musim semi 2018. Sistem tersebut berhasil diuji.
S-400 Triumf adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh paling canggih yang mulai beroperasi pada 2007.
Ini dirancang untuk menghancurkan pesawat, rudal jelajah dan balistik, termasuk yang jarak menengah, dan juga dapat digunakan terhadap tujuan darat. Sistem S-400 dapat menghantam target pada jarak 400 km dan pada ketinggian hingga 35 km. (haninmazaya/arrahmah.com)