IDLIB (Arrahmah.com) – Sedikitnya 10 orang tewas oleh tembakan rezim Asad di provinsi Idlib pada Jum’at (2/11/2018), menurut laporan kelompok pemantau. Ini merupakan jumlah korban terbanyak sejak Rusia-Turki mendirikan zona demiliterisasi di sekitar Idlib.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan kematian terjadi di kota Jarjanaz, yang terletak di tepi dalam zona demiliterisasi yang disepakati pada bulan September.
PBB mengatakan sekitar 3 juta orang tinggal di daerah tersebut dan mengatakan pertempuran untuk memulihkan kendali Asad atas wilayah itu mungkin akan menjadi yang terburuk dari perang tujuh tahun yang telah melanda Suriah, lansir Zaman Alwasl.
SOHR mengatakan baku tembak antara tentara rezim dan pejuang Suriah terus terjadi meski kesepakatan dicapai pada sejak September. Setidaknya 18 orang telah tewas oleh tembakan tentara rezim sejak saat itu.
Idlib, masih dikendalikan oleh kelompok-kelompok pejuang Suriah salah satunya aliansi Mujahidin Hai’ah Tahrir Syam (HTS) yang dipimpin oleh Jabhah Fath Syam.
Pada Kamis, HTS menyerbu posisi rezim Asad di sebuah desa di Idlib sebagai respon atas serangan rezim. Dalam sebuah laporan di saluran Telegram, serangan itu menewaskan 10 tentara rezim Asad, melukai beberapa lainnya dan menyita amunisi. (haninmazaya/arrahmah.com)