AKURE, NIGERIA (Arrahmah.com) – Sebuah acara khusus yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi Islam di kota Akure Nigeria ternyata berjalan dengan sukses setelah sepuluh peserta yang hadir menyatakan masuk Islam, dan mereka dengan tulus mengucapkan syahadat ditengah-tengah ummat Islam yang menyambut keislaman mereka dengan gembira.
“Kemarin saya mendengarkan khotbah dari para pembicara yang diundang. Saya tidak meminta apa-apa selain bahwa saya ingin memeluk Islam malam ini,” kata Israel Kolawole, seorang Kristen dari Immaculate Church Rock Kristus, Akure, sebagaimana yang dilaporkan oleh Adam Hassab Arolawa, repoter Onislam, Rabu (1/1/2014).
Kolawole pun mengucapkan syahadat malam itu juga dan berganti nama menjadi Muhammad Tauofeeq.
Kolawole adalah salah satu warga Akure yang berkesempatan untuk menghadiri acara spesial yang diselenggarakan oleh Academy of Islamic Propagation ACADIP dengan judul “Akure for Islam-Phase7”
Acara ini dihadiri oleh Prof Bunyamin Alalaye, Letnan Kolonel Anthony Ojomo, mantan penginjil Kunle Olohunoje, Alhajj Alli Akewukewe, Dr Ibrahim Joel, mantan pendeta Chukwu Emeka Ohajimadu, dan Kepala Imam Akure Alhajj Abd Hakeem Akorede.
Ceramah singkat disampaikan oleh Yusuf Adepoju, seorang dosen di Acadip, di mana ia mengemukakan beberapa bukti terkait dengan kontradiksi dan perbedaan dari Alkitab dan memberi kesempatan kepada para para hadirin untuk mengajukan pertanyaan.
Setelah Kolawole mengucapkan syahadat, Seun Michael dari Gereja Apostolik Kristus, Oke-Abai, Akure, juga mengungkapkan niatnya untuk menjadi seorang Muslimah, mengucapkan syahadat dan mengganti namanya menjadi Lateefah.
Keislaman mereka berdua diikuti oleh delapan orang lainnya, dan ini merupakan peristiwa yang sangat bersejarah bagi warga Akure Nigeria.
Nigeria merupakan salah satu negara yang paling religius di dunia. Negeria dibagi antara Muslim di sebelah Utara dan Kristen di sebelah Selatan.
Muslim dan Kristen, yang masing-masing membentuk 55 dan 40 persen dari 140 juta penduduk Nigeria, telah hidup dalam damai sejak lama.
November lalu, delapan belas warga Igbo dari wilayah tenggara Nigeria yang sebagian besar beragama Kristen memeluk Islam di Masjid Abuja National, di ibukota Nigeria.
Seorang pemimpin Kristen dan putri seorang pendeta sebelumnya pada tahun 2013 juga memeluk Islam. Keislaman putri pendeta tersebut memicu kontroversi yang luas atas klaim bahwa ia terhipnotis oleh seorang pemimpin Muslim di Bida.
Putri Pendeta tersebut, Aisha, membantah bahwa dia dihipnotis. Dia dengan tegas menyatakan bahwa pilihannya untuk memeluk Islam benar-benar merupakan sebuah keputusan pribadi yang didorong oleh akhlak warga Muslim di sekelilingnya. (ameera/arrahmah.com)