TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Penembakan di dekat permukiman ilegal Kedumim di Tepi Barat utara menewaskan tiga warga ‘Israel’ dan melukai tujuh orang lainnya, yang memicu pencarian militer ‘Israel’ secara luas dan reaksi politik yang kuat.
Layanan darurat ‘Israel’ telah mengonfirmasi kematian tiga orang dalam operasi penembakan di dekat pemukiman Kedumim, timur Qalqilya di Tepi Barat utara.
Media ‘Israel’ melaporkan bahwa korbannya adalah dua wanita dan seorang pria, yang semuanya bepergian dengan dua mobil pribadi. Insiden itu juga mengakibatkan delapan orang lainnya cedera, salah satunya kritis.
Radio militer ‘Israel’ mengutip sumber keamanan yang menyatakan bahwa operasi itu dilakukan oleh tiga warga Palestina bersenjata yang menembaki sebuah bus dan beberapa mobil.
Platform lokal Palestina menyiarkan rekaman dari lokasi penembakan, melaporkan bahwa insiden itu terjadi di dekat desa al-Funduq, timur kota Qalqilya yang diduduki.
🚨ISRAELI AMBULANCE SERVICES: The Israeli ambulance announced the killing of 3 Israelis and the wounding of 7 others in a shooting operation near the Kedumim settlement in the northern West Bank. pic.twitter.com/ZUzi1frJ3w
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) January 6, 2025
Pasukan pendudukan ‘Israel’ dikerahkan ke lokasi serangan dan melancarkan operasi pencarian besar-besaran terhadap para penyerang. Para saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa tentara ‘Israel’ menutup pintu masuk ke Qalqilya dan beberapa kota di Tepi Barat utara, serta jalan utama yang menghubungkan Nablus dan Qalqilya.
Mereka menambahkan bahwa tentara telah mengirim bala bantuan militer tambahan ke desa Al-Funduq dan mulai mencari bukti, termasuk rekaman kamera pengintai di kota itu dan desa-desa tetangga.
Sumber-sumber mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa pemukim Yahudi ilegal ‘Israel’ menyerang kendaraan Palestina di dekat desa Burin, selatan Nablus, setelah serangan Kedumim.
Sumber tersebut juga mengonfirmasi bahwa pasukan ‘Israel’ menahan beberapa pekerja dari sebuah pabrik di desa Imatin, timur Qalqilya, setelah serangan tersebut.
Reaksi
Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu mengomentari serangan itu, dengan mengatakan: “Kami akan menghubungi para pembunuh dan meminta pertanggungjawaban mereka, beserta siapa pun yang membantu mereka. Tidak seorang pun akan luput.”
Menteri Keuangan ‘Israel’ Bezalel Smotrich menyatakan bahwa “terorisme di Tepi Barat, Gaza, dan Iran adalah sama dan harus dikalahkan.” Ia menyerukan “sidang pemerintah yang mendesak untuk mengubah pendekatan dan memberantas terorisme di Tepi Barat.”
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengatakan: “Mereka yang ingin mengakhiri perang di Gaza akan mendapatkan perang di Tepi Barat.” Ia menuntut Menteri Energi ‘Israel’ Eli Cohen untuk “memperlakukan Jenin dan Nablus seperti Shujaiya dan Beit Hanoun.”
🚨BREAKING: 3 killed, 8 injured in shooting attack on Route 55 near Al-Funduq (between Karnei Shomron & Kedumim). Bus driver seriously wounded, 2 moderate, 5 mild injuries. pic.twitter.com/DbKLOZAO4j
— Magen David Adom (@Mdais) January 6, 2025
Menteri Pertahanan ‘Israel’ Yoav Gallant memperingatkan bahwa “mereka yang mengikuti jejak Hamas di Gaza dan mendukung pembunuhan dan penganiayaan terhadap orang Yahudi” akan “membayar harga yang mahal.” Ia mengatakan bahwa ia telah memerintahkan tentara “untuk bertindak tegas ke mana pun para pembunuh itu menuju.”
Di sisi lain, pemimpin oposisi ‘Israel’ Yair Lapid menyampaikan pidato di hadapan para menteri: “Anda adalah pemerintah, dan Anda memimpin ‘Israel’ dari satu bencana ke bencana lainnya.” (zarahamala/arrahmah.id)