JAKARTA (Arrahmah.com) – Berdasarkan laman Facebook Lion Air Group, per 16 Agustus 2018 Lion Air telah memiliki 10 armada 737 MAX-8. Dengan adanya kecelakaan pada satu armadanya pada Oktober 2018 silam, jumlahnya telah berkurang menjadi tinggal 9.
Sedangkan maskapai Garuda memiliki 1 unit pesawat Boeing 737 MAX-8 yang masih dioperasikan.
Artinya masih ada 10 unit pesawat tersebut yang aktif hilir mudik di daerah udara Republik Indonesia.
Seperti yang telah diketahui, pada Ahad (10/3/2019) kemarin, pesawat Boeing 737 Max-8 rute Addis Ababa-Nairobi dengan kode penerbangan ET302 yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines jatuh tidak lama setelah mengudara dan menewaskan 157 orang.
Menurut pihak Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China/CAAC), kecelakaan Boeing 737 MAX-8 di Ethiopia memiliki kemiripan dengan yang terjadi pada Lion Air di perairan Karawang pada Oktober 2018 silam. Pasalnya, selain menggunakan pesawat dengan seri yang sama, kecelakaan juga sama-sama terjadi tidak lama setelah tinggal landas.
Selain jenis pesawatnya yang sama, insiden jatuhnya juga sama. Kedua pesawat ini jatuh beberapa menit setelah lepas landas dan membuat semua penumpangnya tewas.
Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan soal aspek keselamatan dari pesawat jenis tersebut.
China, selaku pasar penting Boeing, menjadi negara pertama yang meminta maskapainya untuk tidak menggunakan sementara pesawat 737 MAX 8, pasca kecelakaan Ethiopian Airlines.
Ethiopian Airlines membawa 157 penumpang dan awak penerbangan. Sementara Lion Air membawa 189 penumpang dan awak penerbangan.
Sempat terdengar perbincangan di dalam kokpit Ethiopian Airlines, bahwa pilot mengalami beberapa kendala mengendalikan pesawat tersebut.
“Pilot menyebutkan mengalami beberapa kendala, dan ingin balik ke landasan. Pilot sudah mendapatkan persetujuan untuk kembali ke landasan,” ujar CEO Ethiopian Airlines, Tewolde GebreMariam, dilansir dari AFP, Senin (11/3/2019).
Disebutkan bahwa kondisi cuaca bagus saat pesawat tersebut lepas landas dari bandara di ibu kota Etiopia, Addis Ababa.
Seperti diketahui, Administrator penerbangan sipil Cina mengatakan, sudah ada 8 pesawat 737 MAX 8 milik maskapai lokal yang dikandangkan, alias tidak digunakan.
“Operasional pesawat model ini akan berlanjut setelah ada konfirmasi soal keselamatan penerbangan,” demikian pernyataan administrator tersebut. Ada 8 penumpang berasal dari China dalam kecelakaan Ethiopian Airlines.
CNBC
(ameera/arrahmah.com)