ARSAL (Arrahmah.com) – Setidaknya 10 tentara boneka Libanon tewas dalam bentrokan yang berlangsung antara Mujahidin Suriah dengan mereka di dan sekitar kota perbatasan Arsal, menurut pernyataan panglima militer Libanon yang dikeluarkan pada Ahad (3/8/2014).
Jenderal Jean Kahwaji mengatakan 24 tentara lainnya, termasuk empat perwira militer terluka dalam pertempuran dan 13 tentara menghilang.
Arsal, sebuah kota Libanon yang berbatasan dengan Suriah, menjadi salah satu tujuan pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang yang melanda negara mereka. Bentrokan di sana meletus setelah pejuang Suriah merebut kantor polisi menyusul penangkapan salah satu pemimpin mereka pada Sabtu (2/8), menurut laporan Reuters.
“Serangan yang terjadi kemarin (2/8) bukanlah serangan kebetulan. Itu direncanakan sebelumnya, lama, menunggu waktu yang tepat, selama 48 jam terakhir,” ujar Kahwaji.
Menurut pernyataan pengamat politik, Ahmad Ayyash, pejuang Suriah yang melakukan serangan tersebut berasal dari kelompok Jabhah Nushrah, lansir Al arabiya.
“Namun ada faksi lain juga,” tambahnya.
Reuters mengutip pejabat keamanan Libanon mengatakan bahwa orang-orang bersenjata termasuk dari kelompok Jabhah Nushrah.
Kantor Berita Nasional Libanon (NNA) melaporkan bahwa terjadi pergerakan penduduk Arsal ke arah timur kota Bekaa dan daerah lainnya.
Adnan Gamlouch, koresponden Al Arabiya di Libanon mengonfirmasi bahwa setidaknya 50 keluarga telah berhasil keluar dari kota, mengambil keuntungan dari jeda singkat pertempuran pada Ahad (3/8) sore.
“Sisanya tidak dapat melarikan diri karena operasi militer yang dilakukan terhadap ‘militan’,” ujarnya. (haninmazaya/arrahmah.com)