INGGRIS (Arrahmah.com) – Menentang teriakan para anti-Muslim, dewan kota Shrewsbury akhirnya menyetujui permintaan umat Islam untuk membangun masjid pertama mereka di Shropshire di wilayah Midlands Barat Inggris, lansir Muslims Today pada Jumat (21/6/2013).
Masjid telah menjadi impian Muslim Shrewbury sejak sepuluh tahun lalu.
“Kami telah menunggu selama hampir 10 tahun untuk membangun Masjid. Ini adalah negara demokrasi dan orang-orang memiliki hak untuk itu, tapi kami ingin bekerja bersama masyarakat,” kata George Miah, ketua Kesejahteraan Masyarakat Bangladesh Shropshire yang mengajukan permohonan [pembangunan Masjid], kepada Shropshire Star pada Jumat (21/6).
“Kami sangat, sangat berhutang budi kepada semua orang yang telah mendukung kami.”
Keputusan itu diumumkan pada Kamis (20/6) setelah Dewan Kota Shropshire memilih mendukung proposal untuk mengubah penggunaan bekas kantor catatan sipil kota di Preston Street.
Anggota Kesejahteraan Masyarakat Bangladesh Shropshire menyatakan persetujuan komite perencanaan menandai berakhirnya penantian mereka selama satu dekade.
Sebelum keputusan itu diambil, pemanfaatan bekas kantor catatan sipil telah membelah opini publik. Anggota Liga Pertahanan Inggris (EDL) telah mengirim lebih dari 500 surat ke kewenangan untuk menentang rencana pembangunan Masjid dan memimpin protes.
Namun akhirnya, Umat Islam Shrewbery mendapatkan kabar gembira saat lebih dari 60 orang hadir pada pertemuan itu untuk menunggu dan mendengar keputusan.
“Kami akan bekerja sama dengan masyarakat setempat dan ingin mengundang semua orang untuk pembukaan [Masjid],” kata Miah.
Wakil masyarakat Shrewsbury, Martin Kabir, menyuarakan harapan dan berterima kasih kepada semua pendukung.
“Kami sangat senang dan kami ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung pengajuan ini,” katanya.
Inggris adalah rumah bagi minoritas Muslim yang cukup besar, hampir 2,7 juta. Rencana pembangunan Masjid telah mendapat penentangan dari para anti-Islam di Inggris. Pembangunan tempat ibadah Muslim Inggris tertahan sejak berkembangnya oposisi, yang dimulai pada awal 1999. (banan/arrahmah.com)