KABUL (Arrahmah.com) – AS telah mengirimkan peralatan militer ke Tentara Nasional Afghanistan (ANA) tepat sebelum pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, dengan 10 senjata paling mahal saja berjumlah lebih dari 212 juta dolar, menurut laporan Juli 2021 dari Inspektur Jenderal Khusus pemerintah AS untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR).
Dalam dua dekade terakhir, AS telah menghabiskan miliaran dolar untuk melatih dan mempersenjatai pasukan militer Afghanistan dalam upaya untuk membawa stabilitas ke negara itu. Dengan penarikan AS dari negara itu, bagaimanapun, banyak peralatan telah ditinggalkan, dengan beberapa sudah jatuh ke tangan Taliban setelah kelompok Islam itu merebut kendali atas Afghanistan, lansir Al Arabiya (24/8/2021).
Laporan SIGAR menguraikan 10 peralatan militer termahal yang dikirimkan pada kuartal kedua tahun ini selama bulan April dan Juni 2021:
1. Enam pesawat serang ringan A-29: 133.512.720 USD
2. Hampir 200 kendaraan M1151 HMMWV: 41.499.000 USD
3. Hampir 100.000 roket 2,75 inci (amunisi): 18.480.479 USD
4. Lebih dari 60.000 amunisi berdaya ledak tinggi 40mm: 4.563.000 USD
5. Total 88.709 seragam dalam berbagai ukuran: 3.597.150 USD
6. Amunisi termasuk peluru kaliber 884,880.50: 2.703.616 USD
7. Lebih dari 300 transmisi kendaraan hidrolik: 2.339.584 USD
8. 81 mesin diesel: 3.145.233 USD
9. Lebih dari dua juta kartrid amunisi 7,62 mm: 1.511.700 USD
10. Hampir lima juta kartrid pelatihan amunisi kosong 5.56: 1.039.115 USD
Video Taliban berparade dengan kendaraan lapis baja buatan AS, memegang senjata api yang dipasok AS, dan menaiki helikopter Black Hawk Amerika setelah kekalahan pasukan pemerintah Afghanistan muncul dalam beberapa hari terakhir.
Dalam penarikan 16 bulannya, Pentagon dilaporkan memindahkan “sejumlah besar peralatannya sendiri dari Afghanistan, dan menyerahkan sebagian kepada tentara Afghanistan,” lapor AFP.
Selama beberapa minggu terakhir Taliban telah menguasai sebagian besar negara, serta setiap senjata dan peralatan yang ditinggalkan oleh pasukan Afghanistan yang melarikan diri. (haninmazaya/arrahmah.com)