BAGHDAD (Arrahmah.com) – Sepuluh roket menghantam pangkalan militer Irak yang menampung tentara AS di dekat Baghdad pada Rabu (11/3/2020) dalam serangan ke 22 terhadap kepentingan militer Amerika di negara itu sejak akhir Oktober, ujar seorang komandan militer Irak.
Serangan terhadap pangkalan Taji tidak melukai siapa pun atau menyebabkan kerusakan, menurut klaimnya, seperti dilansir AFP.
Serangan roket sebelumnya yang menargetkan tentara, diplomat, dan fasilitas AS di Irak telah menewaskan seorang kontraktor AS dan seorang prajurit Irak.
Tidak ada serangan yang diklaim, tetapi Washington menuduh faksi pro-Iran bertanggung jawab.
Dua hari setelah kematian seorang Amerika dalam serangan roket yang ditembakkan di sebuah pangkalan militer Irak di Kirkuk pada akhir tahun lalu, tentara AS menghantam lima pangkalan di Irak dan Suriah yang digunakan oleh faksi bersenjata pro-Iran Kataeb Hezbollah.
Ketegangan kemudian meningkat lebih jauh antara Washington dan Teheran, yang mengarah ke pembunuhan komandan militer Iran Qassem Soleimani dan seorang komandan paramiliter Irak dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 3 Januari.
Iran membalas dengan meluncurkan serangan rudal di pangkalan Irak yang menampung tentara AS beberapa hari kemudian.
AS memimpin koalisi internasional -terdiri dari puluhan negara dan ribuan tentara- yang dibentuk di Irak pada 2014 untuk menghadapi pejuang ISIS.
Parlemen Irak memilih untuk mengusir semua tentara asing dari negara itu setelah pembunuhan Soleimani, sebuah keputusan yang harus dieksekusi oleh pemerintah. (haninmazaya/arrahmah.com)