SWEIDA (Arrahmah.id) – Diperkirakan 10 warga sipil tewas dalam serangan udara yang menargetkan kota Arman dan Malh di provinsi Sweida, Suriah tenggara, menurut media setempat.
Pasukan Yordania diyakini berada di balik serangan pada Kamis, meskipun pemerintahnya belum mengonfirmasi keterlibatannya.
Sweida 24, sebuah platform berita yang berbasis di kota yang sama, mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur melakukan serangan simultan terhadap lingkungan perumahan setelah tengah malam waktu setempat.
Serangan di Malh menyebabkan kerusakan material pada beberapa rumah. Serangan kedua di Arman, bagaimanapun, meruntuhkan dua rumah dan menewaskan sedikitnya 10 warga sipil, termasuk empat perempuan dan dua anak perempuan, keduanya berusia di bawah lima tahun.
Yordania diperkirakan telah melakukan serangan sebelumnya di Suriah, sebagian besar di dekat perbatasan kedua negara, dalam upaya untuk mengganggu operasi penyelundupan senjata dan perdagangan narkoba.
Namun, penduduk kota-kota yang diserang pada Kamis mempertanyakan pemilihan target.
“Yang terjadi adalah pembantaian terhadap anak-anak dan perempuan,” kata Murad al-Abdullah, seorang penduduk Arman, kepada Al Jazeera. “Serangan udara yang menargetkan desa-desa tersebut jauh dari tujuan untuk memerangi pengedar narkoba.”
Al-Abdullah mengatakan bahwa pengeboman tersebut tidak terbatas pada rumah-rumah yang diduga terlibat dalam perdagangan narkoba. Dia mencatat bahwa rumah-rumah lain juga rusak, meneror penduduk desa ketika mereka sedang tidur dan menyebabkan kematian warga sipil yang tidak perlu.
“Tidak masuk akal jika dua anak perempuan yang berusia tidak lebih dari lima tahun terlibat dalam perdagangan narkoba,” kata al-Abdullah.
Suku-suku dan penduduk desa-desa di dekat perbatasan Yordania mengeluarkan pernyataan terpisah pekan ini yang menyangkal keterlibatan mereka dalam penyelundupan narkoba.
Pernyataan tersebut juga berjanji untuk membantu Yordania dalam memberantas jaringan kriminal yang memperdagangkan narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya melintasi perbatasan. Sebagai gantinya, mereka meminta Yordania untuk menangguhkan pengeboman terhadap situs-situs sipil.
Pemimpin spiritual kelompok agama Druze di Suriah, Hikmat al-Hajri, mengimbau Yordania untuk mencegah pertumpahan darah warga sipil.
“Serangan-serangan tersebut harus difokuskan kepada para penyelundup dan para pendukungnya secara eksklusif,” kata al-Hajri dalam sebuah pernyataan publik.
Al-Abdullah, warga Arman, juga meminta Yordania untuk berkolaborasi dengan warga Suriah untuk menghentikan operasi penyelundupan.
“Kami adalah masyarakat yang tidak menerima pembuatan atau perdagangan narkoba, dan pemerintah Yordania seharusnya berkomunikasi dengan para tetua kami untuk bekerja sama dalam memerangi penyelundup narkoba, alih-alih mengebom lingkungan pemukiman,” kata al-Abdullah. (haninmazaya/arrahmah.id)