MAROKO (Arrahmah.com) – Sebuah laporan parlemen Maroko mengungkapkan pada Selasa (13/7/2021) bahwa 1.659 orang Maroko telah bergabung dengan berbagai kelompok oposisi di Suriah dan Irak.
Laporan yang disiapkan oleh Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Maroko berusaha untuk mengetahui kondisi warga Maroko yang terdampar di Suriah dan Irak.
Menurut laporan itu, 290 wanita Maroko dan 628 anak di bawah umur telah melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah.
“Sebanyak 345 pejuang telah kembali ke Maroko dan diadili di bawah undang-undang nasional yang menghukum [individu] yang bergabung dengan kelompok ‘teroris’ di mana saja,” kata laporan itu.
Laporan parlemen mengatakan bahwa “sejumlah besar pejuang dan keluarga mereka terbunuh”, tetapi tanpa menyebutkan jumlah pastinya.
Menurut laporan itu, 250 pejuang saat ini ditahan di Suriah dan Irak.
Laporan itu meningkatkan kewaspadaan tentang apa yang dianggapnya sebagai kondisi “menyakitkan” dan “berbahaya” bagi warga Maroko di Suriah dan Irak, khususnya perempuan dan anak-anak, dan menyerukan agar mereka difasilitasi kembalinya mereka ke Maroko.
Laporan itu muncul ketika pemerintah Maroko sebelumnya membunyikan alarm tentang kembalinya pejuang asing ke negara Afrika Utara itu. (haninmazaya/arrahmah.com)