GAZA (Arrahmah.id) – Radio Tentara “Israel” mengutip Asosiasi Veteran Penyandang Cacat “Israel” yang mengatakan bahwa sejak 7 Oktober, 1.600 tentara menjadi cacat fisik.
Asosiasi tersebut diperkirakan akan menerima ribuan orang yang menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD) setelah pertempuran di Gaza.
Beberapa dari mereka yang terluka telah dipindahkan ke Amerika Serikat dan menerima perawatan medis dan psikologis.
Pada 18 November, direktur Pemakaman Militer Mount Herzl, David Oren Baruch, mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa satu tentara “Israel” dimakamkan setiap satu jam hingga satu setengah jam di pemakaman militer.
Pernyataan Baruch dinilai sangat kontras dengan pengarahan harian yang dilakukan juru bicara militer “Israel” Daniel Hagari dan pejabat militer “Israel” lainnya.
Pejuang kemerdekaan Palestina, Brigade Al-Qassam memburu batalion tank canggih Merkava dan ranpur lapis baja penjajah 'Israel' yang nekat melaju di jalanan kota Gaza. Pasukan elit dan sniper musuh turut disapu bersih dalam operasi perburuan ini. Alhamdulillah. pic.twitter.com/3FxrhnO800
— ARRAHMAH.ID (@arrahmah) November 22, 2023
Menurut perhitungan resmi “Israel”, sejauh ini 69 tentara “Israel”telah tewas dalam invasi “Israel” ke Gaza, dan ratusan lainnya terluka.
Namun bukti yang terdokumentasi dari Perlawanan Palestina di Gaza menunjukkan bahwa jumlah tersebut pasti jauh lebih tinggi, terutama karena ratusan tank “Israel” dan kendaraan lapis baja lainnya menjadi sasaran dan dihancurkan, seluruhnya atau sebagian, oleh pejuang Perlawanan.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejauh ini “Israel” telah membunuh lebih dari 14.532 warga Palestina, termasuk hampir 6.000 anak-anak. 7.000 warga Palestina hilang, termasuk lebih dari 4.700 perempuan dan anak-anak. (zarahamala/arrahmah.id)