SURABAYA (Arrahmah.com) – Sekitar 1.500 kiai se-Jawa Timur siap menggelar kebulatan tekad untuk mendukung pasangan capres/cawapres Jusuf Kalla dan Wiranto dalam Pemilu Presiden 2009.
“Kebulatan tekad para kiai akan disampaikan kepada JK-Wiranto langsung dalam pertemuan di Pesantren Tebuireng, Jombang, pada 1 Juli setelah pasangan itu ziarah ke beberapa pendiri NU di Jombang,” kata juru bicara kiai se-Jatim, Anwar Iskandar atau biasa disebut Gus War, di Surabaya, Ahad (28/6).
Kiai pendukung JK-Win, antara lain Muchid Muzadi (Jember), Sofyan Miftah (Situbondo), Cholil As`ad (Situbondo), Fawaid As`ad (Situbondo), Mas Ahmad Subadar (Pasuruan), K.H. Chotib Umar (Jember), Syafaat (Banyuwangi), dan Mutawakkil Alallah (Probolinggo).
Selain itu, Miftachul Akhyar (Surabaya), Abdullah Faqih (Langitan, Tuban), Zainudin Djazuli (Ploso, Kediri), Anwar Mansyur (Lirboyo, Kediri), Nurul Huda Djazuli (Ploso, Kediri), Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo), Agus Ali Masyhuri (Tulangan, Sidoarjo), Masduqi Mahfudz (Malang), dan Hadi Mahfudz (Tulungagung).
Menyangkut dukungannya kepada pasangan itu, Gus War berdalih bahwa Jusuf Kalla merupakan putra pendiri dan pengurus NU di Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan ibunya merupakan aktivis Muhammadiyah Sulsel.
“Alasan kiai itu sederhana saja, kalau ada yang sudah jelas NU, kenapa mesti spekulatif. Jadi, kami bukan memilih atas dasar menang atau kalah, tapi memilih dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT,” katanya.
Namun, katanya, para kiai juga melihat alasan lain yakni kiai itu identik dengan masyarakat bawah dan pasangan JK-Win juga dinilai memiliki komitmen untuk memihak kepada masyarakat kecil.
“Lebih dari itu, kami melihat pasangan JK-Win itu memiliki komitmen yang sama dengan perjuangan NU yakni mempertahankan kedaulatan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. Ada sembilan alasan para kiai, tapi yang utama ya tiga alasan itu,” katanya.
Mengenai perjuangan untuk memenangkan pasangan JK-Win, ia mengatakan para kiai tidak akan melakukan gerakan apa pun, kecuali memaksimalkan potensi alumni pesantren dan jemaah pengajian. “Kami hanya memiliki jaringan kultural dan jaringan itulah yang akan kami manfaatkan. Pak Jusuf Kalla sendiri berjanji akan menerima kebulatan tekad para kiai se-Jatim,” katanya. (hdytlh/arrahmah.com)