KUWAIT CITY (Arrahmah.com) – Sekitar 1.100 warga Libanon dan Suriah yang tinggal di Kuwait akan diminta untuk meninggalkan negara itu karena keterlibatan mereka dengan milisi “Hizbullah” Libanon.
Sebagaimana dilansir Orient Net, Jum’at (18/3/2016), warga asing tersebut memiliki dukungan langsung dan terkait dengan kelompok yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris pada bulan ini oleh Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan Liga Arab, dan dikecam oleh para menteri dalam negeri negara-negara Arab dalam Deklarasi Tunisia.
Beberapa orang yang tercantum di dalam daftar hitam itu telah diberitahukan bahwa mereka hanya memiliki waktu satu bulan untuk menyelesaikan persiapan dan segera meninggalkan Kuwait, Al Qabas melaporkan pada Jum’at (18/3), lansir Orient Net.
Mereka yang dikategorikan sebagai “berbahaya” akan dideportasi dengan segera, harian itu menambahkan, mengutip sumber keamanan yang tidak menyebutkan nama.
Sumber tersebut mengatakan bahwa Kuwait telah menerima daftar nama-nama warga Suriah dan Libanon yang telah dideportasi oleh negara-negara GCC lainnya.
Menurut sumber itu, menteri dalam negeri Shaikh Muhammad Al Khalid menyerukan untuk melakukan pengawasan menyeluruh terhadap nama-nama tersebut untuk memastikan bahwa semua orang diperlakukan secara adil.
Negara-negara anggota GCC, yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, telah melakukan langkah ketat terhadap para pendukung dan simpatisan “Hizbullah”.
(ameera/arrahmah.com)