JAKARTA (Arrahmah.com) – Setelah sebelumnya berhasil membawa 2.000 ton beras Kapal Kemanusiaan untuk Palestina, kali ini Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama bangsa Indonesia kembali akan memberangkatkan 1.000 ton beras ke Bumi Syam, Tanah Suriah.
Hanya membutuhkan waktu sekitar satu bulan lamanya, 1.000 ton beras atau setara satu juta kilogram berhasil dihimpun. Kini, beras untuk Kapal Kemanusiaan Suriah (KKS) disiapkan pertama kali oleh orang Aceh.
Beras tersebut dibeli langsung dari petani Aceh dengan harga yang pantas dan layak sehingga manfaat program Kapal Kemanusiaan begitu dirasakan oleh petani Aceh.
Kepala Cabang ACT Aceh, Husaini Ismail mengatakan, biasanya jelang panen raya, padi hasil panen petani mengalami penurunan harga (anjlok). Namun, ketika program KKS ini hadir, para petani merasa senang karena padinya dibeli dengan harga yang pantas. Lebih dari itu, efek domino lainnya adalah menimbulkan awareness untuk memberikan pemicu bagi para petani di Aceh tentang empati untuk ranah kemanusiaan.
Tak tanggung-tanggung, pelibatan petani dalam program KKS ini mencakup 9 wilayah di kota/kabupaten Provinsi Aceh.
Beras orang Aceh, dibawa sampai Suriah
Pada Senin (9/4/2018), di Kilang Padi binaan ACT di Gampong Lam Neuheun, Aceh Besar, mobil truk kontainer dengan panjang sekitar 12 meter terparkir di halaman depan, siap dimuat ribuan karung beras.
Sementara itu, di sudut lain Kilang Padi, puluhan relawan lokal tampak begitu antusias. “Orang Aceh antusias, bisa segera melayarkan bantuan Kapal Kemanusiaan untuk Suriah,” ujar Husaini.
Sesuai rencana, setiap harinya sejak hari Senin, ada 5 truk yang akan diisi oleh ribuan karung beras. Satu truk bisa membawa sekaligus dua kontainer. Kalau satu kontainer bisa memuat 1.000 karung beras, artinya 10.000 karung setiap harinya bisa dimuat di Kilang Padi ini.
“Insya Allah, proses stuffing ini akan selesai dalam beberapa hari ke depan. Hari Senin ini kita mulai muat beras di 5 truk kontainer, setiap hari Insya Allah beras bisa masuk sepuluh ribu karung. Ke depannya juga akan sama seperti itu, sampai hari pelepasan menuju pelabuhan Belawan, Medan,” terang Husaini.
Setelah proses stuffing selesai, sepuluh truk kontainer terakhir akan dilepas bersamaan di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh pada hari Minggu, (15/4). Acara pelepasan pun akan dihadiri oleh puluhan ribu masyarakat Aceh.
Acara pelepasan bantuan beras ini juga akan diisi dengan Tablig Akbar. Hal ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas bantuan yang telah dihimpun masyarakat Aceh untuk pengungsi Suriah yang sedang dirundung duka.
“Puluhan ribu masyarakat Aceh sangat antusias melepas pemberangkatan Kapal Kemanusiaan untuk Suriah ini, mereka senang bantuan ini berawal dan dihimpun dari Aceh, sebagai wujud rasa syukur atas semua ini, masyarakat menyelenggarakan Tablig Akbar”, tandas Husaini.
Selain itu, akan turut hadir pula Menteri Luar Negeri, ulama Aceh, serta pejabat SKPD Aceh untuk melepas puluhan truk kontainer ini yang akan menuju pelabuhan Belawan, Medan.
Beras Kapal Kemanusiaan Suriah akan dilayarkan di pelabuhan Belawan Medan menuju salah satu pelabuhan di Turki pada tanggal 21 April 2018.
“Insya Allah, beras ini akan sampai dan dirasakan manfaatnya oleh para pengungsi Suriah pada bulan Ramadan nanti,” ujar Bambang Triyono selaku Direktur Global Humanity Response ACT.
(ameera/arrahmah.com)